Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 15:11:00【Kabar Kuliner】642 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(17)
Artikel Terkait
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Ekonomi TW
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG